Senin, 30 Oktober 2023

Technopreneurship: Menggabungkan Teknologi dan Kewirausahaan dalam Era Digital

BAB I PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang Makalah

Permasalahan ketenagakerjaan secara langsung maupun tidak langsung salah menyebabkan timbulnya pengangguran. Hal ini akan berkaitan dengan masalah-masalah lainnya seperti ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, perlambatan pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan instabilitas politik (Siti Martiah,2017: 76). Semua ini secara intuitif tampaknya telah dipahami oleh para pengambil kebijakan. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja untuk mengurangi jumlah pengangguran yang berimplikasi terhadap lambatnya laju pertumbuhan ekonomi, mengingat semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja baru yang memasuki pasar kerja.

Sedangkan penciptaan wirausaha (entrepreneur) menjadi alternatif solusi atas berbagai masalah di masyarakat seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial, meningkatnya pengangguran usia produktif dan menipisnya cadangan pasokan energi, yang kesemuanya menuntut adanya tindakan kreatif dan inovatif. Jiwa kewirausahaan bukan hanya sebatas kecerdasan akademik dan keterampilan menghasilkan produk tetapi juga jiwa dinamis dalam menangkap tantangan dan resiko kemudian mengubahnya menjadi peluang dan potensi pertumbuhan (Soegoto 2009, dalam Herwin Moppangga, 2015).

Lebih lanjut dikemukakan bahwa entrepreneur mulai berkembang bukan hanya berdasarkan pada imitasi belaka, melainkan sudah mengikuti pada tiga tahapan spektrum, yaitu spectrum invensi, inovasi serta imitasi. Spektrum invensi merupakan tataran entrepreneur yang paling tinggi, setelah inovasi dan imitasi dimana pada spectrum imitasi pelaku bisnis hanya mendasarkan pada meniru produk atau bisnis yang sudah ada untuk mendapatkan bagian pasar dari produk tersebut. Sementara spectrum inovasi dimaknai sebagai kegiatan berentrepreneur dengan sentuhan-sentuhan perubahan pada berbagai aspek, sehingga menimbulkan nilai baru. Bahkan pandangan yang dikemukakan Bryd & Brown (2003) dalam (Siti Martiah, 2017:76) bahwa inovasi bisa dilakukan secara incremental maupun radikal. Spektrum akhir adalah invention atau menemukan sesuatu yang baru yang benar-benar belum diketemukan.

Untuk meningkatkan minat berwirausaha/entrepreneur salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat terhadap bidang wirausaha. Kegiatan wirausaha harus didorong dengan keberanian dan keuletan serta tekad yang kuat, karena berwirausaha pada dasarnya berhimpitan dengan ketidakpastian, dalam hal keberhasilan maupun kegagalan. Karena hanya dengan menggeluti usaha secara penuh keberanian dan beresiko tinggi maka usaha akan tumbuh berkembang. Untuk itu Technopreneur adalah salah satu bagian dari perkembangan berwirausaha (entrepreneur) memberikan gambaran berwirausaha dengan menggunakan inovasi basis technologi. Konsep technopreneur didasarkan pada basis tekhnologi yang dijadikan sebagai alat berwirausaha, misalnya munculnya bisnis aplikasi online, bisnis security system, dsb.

Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah sebuah tema yang cukup menarik untuk dibicarakan dan coba ditekuni oleh beberapa orang karena menjanjikan sebuah kesuksesan karir dan finansial bagi yang berhasil menjalaninya. Di Indonesia, pembicaraan mengenai entrepreneurship semakin sering terdengar dalam beberapa tahun terakhir ini antara lain dipicu oleh suksesnya penjualan buku “Rich-Dad-Poor-Dad” karangan Robert Kiyosaki yang secara eksplisit menyarankan kepada  pembacanya untuk beriwirausaha sebagai bagian untuk memperoleh kebebasan finansial. Bahkan beberapa pemuda bertutur bahwa mereka ingin menjadi wirausaha dengan mendirikan perusahaan dan memperoleh kebebasan finansial seperti yang disarankan oleh Kiyosaki tanpa menghiraukan bidang apa yang akan mereka terjuni dan hambatan apa saja yang akan mereka temui dalam berwirausaha.

Di samping itu, dunia Teknologi Informasi (IT) adalah sebuah dunia usaha dan teknologi yang paling banyak menghasilkan enterpreneur yang sukses baik secara bisnis maupun keuangan. Nama-nama seperti Hewlet-Packard, Bill Gates, Lerry Elison, Steve Jobs, dan Michael Dell merupakan nama-nama pendiri perusahaan bidang Teknologi Informasi, dan merupakan entrepreneur murni karena mereka memulai usaha yang baru sama sekali dan di usia yang cukup muda. Melihat kondisi inilah maka tidak heran kalau banyak sekali enterpreneur yang ingin mendirikan usaha dalam bidang IT, bahkan di era dot-com, hampir semua entrepreneur berusaha mendirikan perusahaan dot-com. Seiring dengan berlalunya era dot-com dan dengan jatuhnya banyak perusahaan dot-com, tetap tidak mengurangi semangat para entrepreneur muda untuk mencoba peruntungan mereka dalam dunia IT ini.

Maka dari itu dalam tulisan ini akan dipaparkan mengenai hal-hal umum yang menyangkut seputar technopreneurship dan sudah sejauh mana perkembangannya.


Dokumen selangkapnya dapat klik berikut : Makalah Technopreneurship: Menggabungkan Teknologi dan Kewirausahaan dalam Era Digital 

Anda dapat melihat dan kunjungi juga halaman dokumen saya klik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan Komentar Anda pada kolom yang sudah disediakan.